Sabtu, 26 Juli 2014

Personal Best

Honestly, ini pertama kali aku menulis blog. Berawal dari hasil observasi teman-teman sekitarku yang hobi menulis dan dari hobi inilah sehingga mereka dapat menjelajah ke berbagai tempat dan memperoleh pengalaman seru sehingga akhirnya membuatku tergerak untuk mencoba menulis. Sejak dulu aku menyadari bahwa menulis merupakan bentuk implementasi dari membaca, namun menulis jauh lebih sulit dibandingkan membaca karena kita dituntut untuk menuangkan ide-ide kita dari kombinasi sudut pandang objektif dan subjektif dalam bahasa, tutur dan gaya penulisan yang mudah dipahami orang lain, dan inilah hambatan yang aku alami saat ini. Beberapa kali aku mengikuti lomba karya ilmiah dan esai namun tidak jarang hasilnya kurang memuaskan. Setelah meminta saran dari sana-sini, akhirnya aku menyimpulkan bahwa aku harus mulai rutin menulis paling tidak melalui blog agar kemampuan menulisku terasah. Untuk kesempatan pertama ini, aku akan sedikit membagi dan memperkenalkan suatu konsep ynag cukup menarik yakni the idea of "personal best", udah pada tau belum?

Personal best merupakan suatu konsep dimana seseorang yang memegang konsep ini berani untuk memposisikan dirinya dalam keadaan yang menantang namun tetap realistis, selalu berupaya untuk melampaui target  dan tidak lupa untuk memberi reward (bersyukur) pada diri sendiri jika telah berhasil. Untuk lebih jelasnya aku akan memberi contoh; 
" Ardi merasa sangat kecewa dengan nilainya di sekolah. Orang tuanya pun juga tidak dapat menyembunyikan kekecewaan mereka karena melihat prestasi anaknya yang menurun di sekolah. Ardi merasa bingung dengan apa yang menyebabkan nilainya menurun, ia tidak sakit atau mengalami hal-hal lain yang menyebabkan ia tidak dapat belajar dengan baik. Ia pun meyakini bahwa ia telah "melakukan yang terbaik", tapi apakah ini benar?
Mungkin banyak dari kita yang pernah atau bahkan sering mengalami kondisi ini (seperti aku, hehehe). Kita selalu ingin mencapai semua keingingan dengan berusaha yang terbaik, tapi apakah sebenarnya makna dari "do the best"?
Banyak orang salah paham dengan makna "do the best" ini. Banyak dari kita yang hanya mengandalkan pengetahuan dan pengalaman pribadi dalam menerapkan slogan "do the best" ini dan bukan mengandalkan segala cara yang mungkin untuk membuat keputusan yang terbaik dalam setiap langkah untuk meraih target yang kita inginkan, dan inilah makna " do the best " yang sebenarnya. Ardi sebenarnya sadar bahwa ia mampu untuk meraih nilai yang lebih baik, namun konsentrasinya sedang terganggu karena hal-hal lain yang menurutnya lebih penting dan menyenangkan.
 Untuk dapat benar-benar sukses menerapkan personal best ini dalam meraih target yang kita inginkan maka perlu dilakukan beberapa hal seperti berikut:
- Mengetahui kekurangan dan kelebihan kita
- Mengetahui dan mengenal orang-orang yang dapat membantu kita saat kita sedang berada dalam kondisi "stuck"
- Open minded, singkirkan rasa ego dan gensi untuk meminta nasihat dari orang-orang yang memiliki reputasi dalam membuat "sound judgement" dalam hidupnya
- Tidak terburu-buru dalam membuat keputusan, selalu berpikiran jernih dan matang dalam segala kondisi

Banyak orang yang sebenarnya memiliki karakter-karakter kuat untuk menjadi sukses seperti cerdas, optimis, tekun namun sering mengalami kegagalan dalam hidupnya karena belum menerapkan konsep personal best ini dengan baik, yakni seperti yang dikatakan oleh W. Edwards Deming "It is not enough to do your best; you must know what to do, and then do your best."
Jadi kesimpulannya, ketahuilah lebih dulu apa yang harus dilakukan lalu lakukanlah dengan cara yang terbaik dan bukan melakukan yang terbaik tanpa mengetahui langkah tepat seperti apa yang harus dilakukan.
Sekian tulisan pertamaku, semoga bermanfaat dan mohon kritik dan sarannya. Thanks